SHANTIE SAGITA

Senin, 03 Mei 2010

"senandung rindu"

kukibaskan hujan malam ini.

kemudian sekelebat sunyi menggangguku.

aku diam.

tak bergerak.

menunggu angin antarkan kau pulang.

sejurus mata memandang sayu.

setengah kantuk kuhitung rindu.

kulihat bintang yang selalu satu.

mana dirimu?

kurebahkan diri pada kursi kayu itu.

yang selalu tersenyum melihat kau datang.

namun kini ia terbujur beku dingin dan kaku.

kembali padaku laksamana,

kita kembalikan derai canda yang tersapu badai.

kita naikan gemuruh cinta yang terhempas buih.

kita pancangkan janji.

kita sudahi penantian ini

namun hanya denting malam yang menjawab isakku.

dan sepucuk surat,

serta karangan bunga dari pusaramu, laksamanaku.


"" tentang aq dan kamu""

Langkahku terhenti saat hati mulai mencair karena rindu…
Tataplah mentari, karena hari ini semuanya harus kita akhiri
Genggamlah jariku, karena mungkin kita tak mungkin kembali ke masa-masa ini…
Peluk tubuhku ini, karena sungguh… aku ingin..

Pertama ku sentuh warnamu, saat hati ini gersang, penuh dengan debu….
Sperti Oase yg bangkitkan hasrat untuk berbagi angan.. kamu hadir bawakan aku Cinta..
Kamu buat aku tertunduk, merenung, dan menatap jauh ke dalam mata indahmu
Sungguh.., aku telah tenggelam dan hanyut dalam lautan cinta terlarang ini..

Saat kututup mataku, terbersit keinginan untuk bawa kamu jauh kedalam kehidupanku
Saat kuyakinkan hati ini bahwa kamu mampu bertahan dengan semua keadaanku saat ini
Selalu ada sesuatu yang memaksa aku berfikir kembali untuk melangkah lebih jauh
Sampai di Titik ini, aku harus menjawab… mengapa hatiku sering bimbang

Jujur…. dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam.. aku katakan…
Aku sayang kamu…… Aku cinta Kamu… Aku akan selalu rindu padamu…..
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada padamu
Hingga buatlah kamu benci padaku karena perasaanku ini…, kita putuskan untuk arungi lautan yg penuh gelombang ini bersama-sama
Berbekal hati yg terluka, coba abaikan sakitnya, penuh harap, gantungkan angan diangkasa…
Walau hampir basah pipi ini dengan air mata tak percaya…
Getir…. Saat kau ucapkan setiap kata yang terbungkus cerita tentang kamu dengan dia…

Tapi sudahlah, aku bisa terima semua itu… dan berharap, tak ada lagi cerita yg keluar dari bibirmu tentang masa lalumu itu, karena aku masih ingat jelas rasa sakitnya…

Sejak saat itu, hariku tak lagi membosankan…
Sejak saat itu, ada wajah dan warnamu dalam setiap ruang di hati dan fikiranku
Ada senyummu, pandanganmu dan suaramu di sela-sela aku menghela nafas…
Sungguh, kamu begitu memberi arti di dalam kisah hidupku

Sampai kusadari, aku bukanlah orang yang kau cari…
Aku bukanlah pangeran dalam mimpimu…
Aku bukanlah pembawa bahagian di masadepanmu,
Aku hanya seorang pemimpi, yg dapat halangi kamu untuk temukan belahan hatimu yang lain..

Aku tak bisa menjadi tanpa batas dimatamu…
Akupun Kadang tak bisa selalu ada disisimu saat kamu butuh aku..
Aku tak bisa janjikan waktu-waktu indah untuk kamu,
Aku sadar benar, semua ini menyiksamu… aku dan kenangan-kenangan kita

Bila kita tak mungkin lagi bersatu,…
Sungguh….
Aku akan tetap berusah selalu ada untuk kamu,
Walau tak mungkin lagi hatimu utuh untukku..

Semoga kamu temukan cinta sejatimu, tanpa batas… hingga dunia tau….
Sesungguhnya ada ruang di dalam mata indahmu..
Ruang yang hanya pantas diisi dengan cinta tulus dengan hati…
Aku Cinta Padamu…

Terima kasih, untuk semua sayang dan cintamu.. yg membuat aku akan sangat kehilanganmu..
Jangan lupakan aku.. sungguh, kisah ini jadi penggalan manis dalam hidupku,
Walau “kita cukup sampai disini….”
Mungkin, Sampai aku kembali lagi…

Mungkin…

Rabu, 28 April 2010

q ingin

ku ingin yang dulu
anggun merias aura langkahmu
pesona yang mampu mengalihkan wajahku
cahaya putih yang menembus dinding hati
rasa menghujam penuh misteri

ku ingin saat itu
waktu kudengar detak jantung kita menari seiringan
saat aku hidup dalam nikmatnya siksa kerinduan
dan bila lelap menghalau doaku besok agar segera bertemu
hingga saat kutatap rautmu tak kan kulepas pandangku
tak kan kulepas genggam jemariku

ku ingin itu semua
harap agar ada saat ini dalam hariku
di saat rasa mengancam akan membunuh
di saat rapuh hatiku seperti lapuk ranting tua

ah, tapi mungkin tetap saja
rasa akan terus mengancam

___q menjauh___


bibir sudah seperti terkunci oleh langit
jangan kau tanyakan kembali
lara yang merenggang hingga sukma
hingga waktu berhenti

selebihnya aku tak lagi peduli
maka, harap terima layaknya bumi yang bijak
tak perlu meminta dengan air matamu
yang mengolam meretak kemarau

munkin kita temukan kejora masing – masing
dan kosong yang membuatmu mengerti

""jenuh""

diamku bukan berarti batu, bisu
acuhku, lebih terkesan biar engkau pahami
tak peduliku, biar engkau artikan agar terfikirkan
tak terabaikan ucapku sempat saat itu

mungkin aku ingini seperti ini
seperti anggapanmu aku ini batu
yang tak lagi bertanya
tentangmu ? kabarmu ?

harusnya kau sadari
aku jenuh..!

:) engganqu:)

apakah enggan mencabik dusta bibir
yang masih bisa dan biasa
merayu cumbu bunga asmara
memuja dan puji setara tinggi sehingga tujuh lapis

atau juga entah
bosan terhambur jenuh setiap lengah waktu
kosong pikiran tak menempat hati yang bercampur

rasa pada awalnya manis memabukkan seperti secawan anggur
tapi tak jelas kini ?
kurasa telah kusam, menyudutkan jiwa yang harap
agar dimengerti
tak sekedar dicintai

apakah enggan kini ?
atau jenuh yang membunuh

""janji kosong""

cinta tak lebih terkesan
tertambat bila
seandai semusim jiwa yang membenih
dapat tumbuh membuah

sekedar ucapkah seperti semudah meludah
terkadang lupa mengingkar sumpah
padahal berulang tak sekali
namun tertunduk diam saat langkah terbukti

jelas salah …!
tapi, masih jua bisa berkata semacam sebenarya
tak ingatkah ketika cumbu bibir berucap
merayu berjanji agar tak mengulang

janji…
yang kosong

apakah masih ada cinta seindah
cinta yang berkesan
bila janji seperti semudah sumpah teringkari

biar aku diam saja
dan engkau pikir kembali
ucapmu

Senin, 26 April 2010

izinkan aq menangis

kini kau pergi jauh
hingga tanganku tak mampu memelukmu
hingga kakiku tak mampu mengejarmu
hingga mataku tak mampu menatapmu
hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

ijinkan aku menangis ya
biarlah airmata ini jadi samudra
mengantarku berenang mencarimu

"tapi surga itu ada dilangit?"

""""cahaya kehidupan""""


Saat mentari....
Belum menampakkan diri...

Kemudian dengan gagah dan cerahnya...
Menebarkan panas dan cahanya ke muka bumi....

Lalu saat tergelincir dan mulai meredup.....
Dan berkuranglah hawa panasnya.....

Dan bergulir kembali.....
Hingga sinarnya benar- benar redup dan orang menyebut hari telah senja....

Sesaat kemudian....
Benar benar tenggelam dan tak nampak lagi....

Ada kalanya pula...
Disaat sebagian besar manusia terbuai dalam mimpinya.....

Saat itulah.....
Kumemohon padaNya.....
Dengan segala kerendahan hati....
Anugerahkanlah padaku.....
Satu mutiara....

Syukur kupanjatkan....
Padanya.....
Karena Dia telah menjawab dan mengabulkan permohonanku....
Telah dianugrahkanNya padaku....
Satu mutiara yang selama ini kucari.......

Tidak lain dan tidak bukan.......
Hanya teman, saudara dan sahabat.......
Yang mau mendengarkan segala keluh kesahku.....
Yang mau berbagi suka....
dan duka denganku.....

Terima kasih Ya Allah.....
Kau telah menjawab doaku....

dan terima kasih teman......
kamu telah merelakan waktumu.....
untuk berbagi suka.....
dan berbagi duka.......
mendengarkan keluh kesah.....
dan cerita kelam tentang masa laluku......

Dialah satu satunya tempat kumemohon dan meminta.......
dan kamulah anugrahNya

Terima kasih ya Allah...

Kamis, 22 April 2010

"""tak seindah dulu""""

Terbangunku dari mimpi indahku
Melewati kenyataan yang berlalu
Ingat rasa cinta yang telah terbagi
Sirna dan menghilang pergi

Serahkan sedikit rasa untukmu
Permata hatiku
Walau tak seindah dahulu
Ku coba merajut mimpi untukmu

Walau tanpa hati kau melihatku
Jiwaku telah kupersembahkan untukmu
Walau tanpa senyum kau hadirkan hariku
Hatiku merapuh karena ketiadaanmu

Pahamilah diriku
Meski tanpanya lagi ku kan tetap bertahan
Mengertilah asaku
Hatinya menjawab kehilanganku

Seberkas kisah tentangmu
Kan ku jadikan pelipur laraku
Seraut wajahmu memanggil
Kan ku pendamkan sebagai bagian hatiku

""bulan bintang""

Dari satu sisi hati
Aku tak bisa berarti
Walau sempat ku kubur dalam palung jiwaku
Aku tahu ragaku ikut rapuh
Karena kehilanganmu

Bulan…katakan padaku keadaanya
Karena sungguh aku mengharapkannya
Saat di sini aku tak mampu melihatnya
Bintang…kabarkan aku tentang dia
Karena sungguh aku menginginkannya
Ketika raga ini tak ada di sampingnya

Takkan sampai hati aku menghancurkan anganku
Takkan mudah lupakan senyum di bibir manisnya
Hingga warna hatiku terlihat olehnya
Hingga goresan ini tertulis dalam hatinya

Bulan…sampaikan salamku padanya
Karena sungguh aku merindukannya
Saat di sini aku tak hadir di depannya
Bintang…sampaikan puisi ini padanya
Karena sungguh dari hatiku untukknya
Ketika raga ini tak mampu berikan padanya

Apakah bila ku pergi
Engkau simpan seuntai namaku
Jauh di lubuk hatimu
Apakah bila ku kembali masih akan terbuka
Hatimu untukku

Semakin lama ku kian tenggelam dalam samuderamu
Di dalam perihku…
Aku berlari…terus berlari
Hingga ku temukanmu di ujung masa

q sempatkan

Rangkaian senyum yang ku berikan
Semoga mampu indahkan harimu
Agar ku dapat melihat kau tersenyum
Dengan begitu kau akan tahu bahwa senyummu
Adalah anugrah dalam hidupku

Kau tak lagi mimpi indahku
Kini kau nyata bukan lagi khayalku
Apapun itu tak mungkin redupkan

Satu bintang di hati karenamu
Maka jagalah diri ini seperti bintang di angkasa
Indahkan diri ini seperti layaknya hatimu

Ku ingin takkan ada lagi air mata
Hingga tiba saatnya nanti
Sampai menutup mata
Ku titip cinta di hati

Rabu, 21 April 2010

hanya manusia


Malam ini ku rasakan hancur hatiku
Mengenang kebodohanku
Yang terus memberi
Dan berharap menanti
Hingga ku lupa yang sepantasnya ku cari
Dalam sepi dunia ini


Aku menyesali khilafku
Dalam sepi yang terus ku sebut namamu
Walau sakit di setiap waktu
Ku tak pernah menyadari
Kesalahan yang akhirnya hancurkanku
Bersama bahagiaku

Penyesalan ini seaakan tiada guna
Tak mampu rubah segala
Yang telah terucap...yang telah terbuat...dan yang telah berakhir
Di sini akhirnya jua ku mengerti
Makna yang telah ku tinggalkan
Dan semua yang tak ku mengerti
Ingin ku akhiri hingga hari ini
Sampai akhirnya ku dapat menatap matahari
Dengan tegar...
Dan takkan tertunduk lesu
Hingga ku katakan padanya
Aku bisa lupakanmu...

"""""TUHAN"""""


Saat ini aku terendap lara
Tenggelam didalam penyesalan
Ketika semua seakan pergi
Hempaskan aku di jalanmu
Diatas kertas putih ini
Ku goreskan hitamnya jiwa
Bersama lautan dosa
Tergambar jelas di satu sisi
Sucikan tuhan jiwaku
Biarkanlah meraihmu
Menembus dimensi waktu
Kembali dijalanmu


Sabtu, 17 April 2010

setia

Engkaulah sang mentari, yang menyinari dan menerangi
hatiku dari kegelapan
Engkaulah embun pagi, yang membasahi dan menyirami
hatiku dari kekeringan
Engkaulah angin malam, yang menebarkan wangimu di
kehidupanku
Engkaulah inspirasiku, yang menhangatkan gairah
hidupku
Engkaulah pelangiku, yang mewarnai jalan hidupku
Engkaulah mahadewiku, anugrah terindah yang pernah
kumiliki
Seindahnya dunia fana dan sedamainya surga
Tetap terasa dineraka tanpa kehadiranmu
Seterangnya sinar mentari dan cahaya rembulan
Tetap terasa gelap tanpamu
Seandainya aku masi bisa memilih
Akan ku pilih engkau sebagai kekasih sejatiku
Betapa semua harapan hanya untukmu
Akan ku pahat namamu dalam pusara hatiku
Kemanapun kau pergi dan apapun yang kau lakukan
aku masih menunggumu disini

Tetap setia




CINTA

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung
jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah
permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah
impian,
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik,
akan memberi kesusahan untuk menguji kita

Kadang Ia pun melukai hati,
supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di
baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti,
namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia
mengambil sesuatu,
Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan,
kita tidak ingin tergesa-gesa.

Karena walaupun kita ingin cepat-cepat,
kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang
yang
kita cintai,
kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam
proses pencarian itu.

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita
inginkan,
ketimbang memilih apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai,
ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada.

Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat,
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan
bersama pilihan yang salah,
karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan
misterius.


Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam
waktu
semalam,
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari,
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan
waktu
yang lama,
Dan penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal :
iman, keberanian, dan pengharapan,
penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat
seorangpun bayangkan.

Pada akhirnya, Tuhan dalam segala hikmat-Nya,
meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com